Rindu tenggelam berselubung pilu
benih cinta yang tersemai
di hampiri kemarau
merantai jiwaku yang kini layu
Dalam rindu membuai derita
terhiris bayang senyummu...
tlah kutulis sajak demi sajak untukmu
kurangkai hingga terbentuk suatu rangkaian yang indah
Ku coba bicara sendiri pada hati agar terhapus sepi.
Namun...
sepi kembali disini tak jua pergi
ingin aku berlari
mengejar angan yang terbang
membeli mimpi yang terjual
membunuh asa yang pecah.
Malam itu aku layu…
Tanpa kata duduk terpaku
keputusanmu ikutkan wanita pilhan orang tuamu..
Tak ada ikatan yang kuat untuk mengikat mu di hatiku…
dan cinta kita...
Tak bisa kau perjuangkan cinta kita..
Ku tau kau juga merawat lara
terimakasih atas bunga yang layu
terimakasih atas cinta yang kau korbankan
ku susun asa seiring bergilirnya sang surya
ku tatap senja yg semakin merah di ufuk barat
awan kelabu berarak memenuhi langit
sebentar lg gelap pekat akan melingkupi jagad
biarlah, yang penting kisah cinta kita pernah ada...
walau tlah di tiup sang bayu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar